MANADO Kabarpost.com – Terkait laporan kepolisian tindak pidana pemalsuan tanda tangan yang dilaporkan Wendy Paputungan, warga Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu melalui Pengacaranya Prayogha Rizky Laminullah (27), Warga Kecamatan Wenang, Manado ke SPKT Polresta Manado, dengan terlapor oknum kontraktor NM alias Novie.
Kuasa hukum dari lelaki NM alias Novie, yakni Deymer Malonda SH MH, saat ditemui di Jalan 17 Agustus, salah satu pengacara ternama di Kota Manado ini, mengatakan kalau pada 12 Juni 2007 lalu di kantor notaris MMS, Jalan Babe Palar Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Kota Manado, kliennya tidak berada di tempat.
“Saat pembuatan AJB itu, klien saya sedang berada di luar kota, jadi mana mungkin bisa memalsukan tanda tangan tersebut. Dugaan pemalsuan tanda tangan tersebut pada dokumen akta jual beli nomor 61/JB/WNA/-TA/Vl/2007 atas sertifikat hak milik nomor 38, saya tegaskan sekali lagi itu tidak benar” tegas Deymer.
Lanjutnya, saat pembuatan AJB itu, istri dari klien saya yakni Susi Paputungan yang hadir. Dan istri dari Almarhum Haji Sjamsuddin Paputungan sudah membuat pernyataan di atas materai kalau memang benar yang menandatangani waktu pembuatan AJB itu adalah Almarhum Haji Sjamsuddin Paputungan dan Istri Haji Sjamsuddin Paputungan yakni Hajja Kartini Manopo juga waktu itu ikut menandatangani AJB tersebut.
“Kami akan membuat laporan balik terkait laporan tersebut. Yang jelas disini tidak ada yang membuat tanda tangan palsu seperti yang diberitakan sebelumnya,” jelas Deymer.
Sementara itu, NM alias Novie, ketika di wawancarai mengatakan kalau pada saat pembuatan AJB, dirinya tidak berada di tempat, tapi istri saya selaku pembeli objek tersebut nama Susi Paputungan. “Jadi saya tegaskan lagi kalau saya tidak memalsukan tanda tangan dari Haji Sjamsudin Paputungan, berita itu tidak benar, ini tuduhan yang sangat keji. Demi ALLAH saya tidak berada di lokasi, saya waktu itu masih menjabat sebagai anggota DPRD dan waktu itu saya ada tugas di luar daerah,” ujar Novie.
(Iboth)
