MANADO Kabarpost.com – Kolaborasi
Bank Sulut Gorontalo (BSG) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar media gathering dengan tema ‘Kondisi Terkini Industri Perbankan di Sulawesi Utara dan Gorontalo’ yang bertajuk ‘Inklusi Keuangan Meningkatkan Perekonomian Semakin Kuat’. Menjadi harapan untuk semakin memperkuat komitmen dalam peningkatan akses keuangan bagi seluruh masyarakat di wilayah Sulut dan Gotontalo.
Bulan Inklusi Keuangan (BIK) menjadi momentum istimewa bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo (BSG) untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan bagi masyarakat.
Direktur Utama BSG Revino M Pepah mengungkapkan BIK dilaksanakan oleh seluruh pelaku industri keuangan, perbankan, finance dan lembaga pembiayaan, bahkan pasar modal untuk memberikan literasi dan pemahaman kepada masyarakat dalam menggunakan akses keuangan.
“BSG sebagai salah satu pelaku industri keuangan di Sulawesi Utara dan Gorontalo juga melaksanakan Bulan Inklusi Keuangan. Ini penting, karena inklusi keuangan itu turut menentukan industri yang baik dan kondusif,” ungkap Pepah pada kegiatan Media Gathering di hotel Luwansa Manado, Senin (17/10/2022).
Kondisi bisnis yang ada saat ini, sambung Pepah berada pada kondisi industri yang kondusif.
“Sebab situasi yang kondusif ini yang paling penting dalam industri keuangan yang juga harus ditopang oleh industri yang baik,” seru Pepah sembari menambahkan pada dua tahun terakhir akibat pandemi telah membuat industri keuangan sempat tidak nyaman.
“Namun dengan lingkungan tidak nyaman, tetapi kita masih bertumbuh karena industri keuangannya kondusif,” kata Pepah kembali.
Pepah menyebut pandemi Covid-19, telah berdampak bagi masyarakat. Di mana banyak pelaku industri yang tutup, demikian juga dengan pelaku keuangan.
“Tetapi bersyukur perbankan kita masih tumbuh, demikian juga dengan ekonomi yang juga tumbuh semakin kuat,” tukasnya.
Ke depan, sambung Pepah, literasi dan inklusi keuangan, khususnya di tengah situasi yang diprediksi suram, namun industri keuangan harus tetap dijaga. Antara lain dengan menyampaikan produk yang bagus ke masyarakat.
“Jangan sampai terjebak pada pinjaman online ilegal. Kita terus mendorong inklusi dan industri keuangan kepada masyarakat. Juga tentang bagaimana konsumsi produk keuangan yang dilakukan dengan benar,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Pepah juga banyak menjelaskan tentang berbagai layanan BSG, yang memberikannya prioritas kepada nasabah.
“Untuk pinjaman kredit yang diberikan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan usaha yang dilakukan. Dalam hal ini BSG tidak akan menyulitkan bahkan ada pinjaman sebesar Rp50 juta tanpa agunan,”sebutnya.
Kepala OJK SulutGomalut Winter Marbun berkesempatan merinci capaian kinerja perbankan sepanjang setahun yang mengalami pertumbuhan positif.
Kondisi aset pada Agustus 2022 year on year (yoy) tercatat sebesar 11,01 persen dari tahun 2021 sebesar Rp71,5 triliun menjadi Rp79,3 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 1,50 persen, dari Rp27,6 triliun menjadi Rp28 triliun pada Agustus 2022 (yoy) .
Pertumbuhan kredit tumbuh 6,76 persen, dari Rp40,3 triliun menjadi Rp43 triliun.
“Untuk LDR tumbuh 153,56 persen dan NPL tumbuh 3,42 persen,” rinci Marbun.
Untuk tabungan giro, kata Marbun lebih dimanfaatkan untuk pengembangan kegiatan usaha.
“Pengurangan giro dan deposito, lebih kepada pemanfaatan dana untuk usaha dan kegiatan sehari hari,” katanya.
Marbun juga menyampaikan tentang target besar pada 2024 memdatang di mana persentase masyarakat sadar inklusi keuangan harus mencapai 90%.
Capaian inklusi keuangan bukan hanya menjadi tanggung jawab lembaga industri keuangan. Tetapi seluruh masyarakat harus paham dengan akses keuangan.
“Ini harus menjadi perhatian semua pihak,” tukasnya.
Tampil sebagai pembicara, Moren Mondigir dari OJK SulutGomalut.
Perbincangan Media Gathering dipandu oleh moderator dari OJK SulutGomalut, Daniel Apriadi.
(*/Ain)