Next Post

Wagub Dorong Produk UMKM Sulut Bersaing di Pasar Nasional dan Internasional

FB_IMG_1663159552102

MANADO Kabarpost.com – Pandemi Covid-19 yang melanda Sulut selama 2 tahun, mengakibatkan banyak pelaku usaha yang membutuhkan bantuan dari pemerintah dan perbankan. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Steven OE Kandouw saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulut di Hotel Luwansa Manado, Rabu (14/9/2022).

Dilanjutkan Wagub Kandouw, Sesuai laporan Bank Indonesia (BI), bantuan untuk UMKM sebanyak Rp7 triliun, namun yang tersalur hanya Rp300 miliar.

“Padahal pemberian pinjaman ini tidak memerlukan agunan. Sayang jika tidak digunakan karena akan dikembalikan ke pusat,” ungkapnya.

“Ini yang salah siapa? Kadis Perdagangan atau Kadis Koperasi? Tapi anggaplah kita semua yang kurang memanfaatkan,” sebutnya.

Wagub membayangkan dari Rp7 triliun tersebut, bisa dibagi masing-masing Rp.10 juta sampai Rp.1 miliar, bantuan kredit tanpa agunan untuk para pelaku UMKM di Bumi Nyiur Melambai.

“Ini hanya perlu rekomendasi dari Kadis Koperasi dan Kadis Perdagangan sudah bisa jalan. Mudah-mudahan pak Sekprov boleh tambah usulkan. Kita bypass saja untuk rekomendasi mendapatkan bantuan kredit UMKM di Sulawesi Utara, terutama rekomendasi ketua-ketua Dekranasda saja,” harapnya.

Menurutnya, penyaluran bantuan kredit bagi UMKM lewat stakeholder terbilang ribet.

“Apalagi ada bantuan kredit seperti ini. Kan sayang, Rp7 triliun ini akan kembali ke pemerintah pusat. Harap saya, ini biar nanti Dekranasda saja yang mainkan, supaya efeknya bisa dirasakan langsung oleh para UMKM di Sulawesi Utara,” bebernya.

Mantan Ketua DPRD Sulut ini mendorong agar pemasaran produk-produk UMKM lokal bisa menggunakan teknologi digitalisasi.

“Sehingga pendanaan kita bisa terjamin, pemasaran kita ada direct call dan efektif. Digitalisasi ini sangat membantu,” ungkapnya.

Ia juga berpesan agar produk-produk UMKM, baik kerajinan dan sebagainya bisa bersaing di pasar nasional dan internasional.

Apalagi, katanya, atas kerja dan terobosan dari Gubernur Olly Dondokambey, hanya Sulut selain DKI yang selama dua tahun terakhir ada direct flight.

“Baik ke Singapura, ke Tokyo kemarin, dan bahkan ada subsidi untuk penerbangan ke Tokyo. Kemarin juga sudah ada Cebu Pacific Air di Bandara Samrat,” jelasnya.

Upaya dan terobosan Gubernur Sulut ini, dimintanya untuk dimanfaafkan, karena menjadi peluang mendorong pemasaran produk-produk UMKM lokal.

“Jadi sudah tidak ada alasan lagi mengatakan tidak ada pasar. Peluang ini harus dimanfaatkan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Sulut, Rita Tamuntuan menjelaskan pelaksanaan Rakerda sebagai persiapan untuk mengikuti Rakernas.

“Ini jadi wadah untuk merumuskan dan mendiskusikan program-program baik dekranasda provinsi dan kabupaten/kota. Kita juga akan mendorong produk-produk IKM dan UMKM agar berkualitas untuk dapat bersaing di pasar luar,” tukasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, yakni ketua Dekranasda kabupaten/kota, serta instansi terkait di Pemprov Sulut dan pemda kabupaten/kota.

(*/Ain)

 

 

 

 

 

Admin

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

banner

Recent News

themediagrid.com, J8FXQA, DIRECT, 35d5010d7789b49d
google.com, pub-8668870452462831, DIRECT, f08c47fec0942fa0