Next Post

Pimpin Rakor Hadapi Bencana Alam Hidrometeorologi, Ini Kata Wagub Kandouw

20221012_100945

MANADO Kabarpost.com – Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) menghadapi bencana alam Hidrometeorologi, Rabu (12/10/22) di Ruang CJ Rantung Kantor Gubernur.

Rakor ini menghadirkan pihak BMKG dan Basarnas beserta para unsur Forkopimda dan diikuti pejabat teras Pemprov Sulut serta berbagai stakeholder.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) mengambil langkah antisipasi.

Sebelumnya, BMKG menginformasikan kepada masyarakat Sulut bahwa musim hujan akan dimulai pada Oktober-November 2022. Menurut BMKG, sesuai data musim hujan akan berlangsung hingga Maret 2023. 

BMKG Sulawesi Utara menggunakan data rata-rata curah hujan periode tahun 1991-2020 normal terbaru wilayah Sulawesi Utara, terdiri atas 10 ZOM yaitu 3 tipe monsunal, 6 tipe ekuatorial, dan 1 tipe lokal.

Musim hujan 2022/2023 di wilayah Sulawesi Utara diprakirakan maju tiga dasarian hingga mundur satu dasarian dibandingkan dengan normalnya.

Prakiraan sifat musim hujannya di wilayah Sulawesi Utara mengalami sebagian besar pada normalnya.

Hanya pada ZOM 497 yang mengalami sifat musim hujan atas normal. Sementara puncak Musim Hujan 2022-2023 di Sulawesi Utara diprediksi akan terjadi pada bulan November 2022 sampai Maret 2023.

Untuk Kota Manado dan sekitarnya puncak musim hujan di prediksi terjadi pada bulan Januari 2023.

Untuk menghadapi kondisi puncak musim hujan perlu di waspadai wilayah yang rentan terhadap bencana yang di
timbulkan oleh curah hujan yang tinggi antara lain bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, banjir dan tanah longsor.

Hidrometeorologi adalah cabang ilmu dari meteorologi yang memelajari siklus air, curah hujan, dan berkaitan dengan iklim dan cuaca.

Dengan kata lain, hidrometeorologi mencakup fenomena yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), dan lautan (oseanografi).

Sementara itu,  dalam arahannya, Wagub Kandouw menyebut Rakor ini atas perintah Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, untuk memastikan kewaspadaan masyarakat Sulut terhadap bencana.

“Sulut memasuki musim penghujan dengan potensi bencana yang tinggi. Perintah Pak Gubernur kita berkoordinasi untuk mengantisipasi fenomena alam yang tidak bisa kita tolak,” ujar Wagub Kandouw.

Dalam Rakor tersebut Wagub Kandouw memastikan para stakeholder dan isntansi terkait mematangkan tupoksi masing-masing.

“Benang merah dengan bencana, PU Balai Jalan, Balai Air, kapasitas infrastruktur tolong antisipasi dengan baik. Antisipasi daerah rawan longsor,” tukas Kandouw.

Apalagi, Wagub menyebut, wilayah jalan nasional rawan longsor. Mulai dari Tomohon-Manado, Manado-Amurang, lintas Timur-Barat jalan nasional, termasuk Kotamobagu-Bolsel.

“Itu rawan sekali. Mulai dari sebelum masuk Kotamobagu juga. Sampai sekarang masih terjadi longsor, apalagi di saat hujan,” tuturnya.

Selain itu, Dinas Sosial, kata wagub, harus waspada stok logistik pascabencana. Jangan sampai kurang.
Sementara tugas Dinas Kesehatan harus stand by betul-betul.

“Kita harus ikhtiar, zero victim agar tak ada korban,” tukasnya.

Usai rapat, Wagub Kandouw kepada wartawan kembali menegaskan tupoksi instansi terkait.

“Seluruh stekholder berkoordiansi untuk mengantisipasi fenomena alam yang tak bisa kita tolak,” katanya.

Ia meminta rapat ini terus dilanjutkan ke tingkat paling bawah.

“Harus dilanjutkan ke tingkat paling bawah kabupaten/kota terutama ke masyarakat bahwa Sulut sesuai lapotan BMKG memasuki musim penghujan sampai Februari mendatang. Konseskuensinya curah hujan tinggi, angin kencang dan gelombang tingggi,” tandasnya.

(*/Ain)

 

Admin

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

banner

Recent News

themediagrid.com, J8FXQA, DIRECT, 35d5010d7789b49d
google.com, pub-8668870452462831, DIRECT, f08c47fec0942fa0