MANADO Kabarpost.com – Penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), diperkirakan sebanyak 17,9 juta kematian setiap tahunnya disebabkan oleh masalah kardiovaskular. Angka ini setara dengan 32 persen kasus kematian secara global.
Dikatakan Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), dr Kartika Devi Tanos MARS, seluruh masyarakat diharapkan dapat berperan dalam mencegah tingginya angka jumlah penyintas dan kematian akibat penyakit jantung.
“Penyakit ini banyak penyebabnya mulai dari kebiasaan merokok, diabetes, hipertensi dan obesitas,” ungkapnya, pada kegiatan World Heart Day 2022 yang digelar di Atrium Mega Mall, Manado Kamis (29/09/2022).
Lanjut kata dr Devi, seluruh masyarakat diharapkan dapat berperan dalam mencegah tingginya angka jumlah penyintas dan kematian akibat penyakit jantung.
Ia juga menambahkan, yang dapat mencegah dan mengetahui penyakit ini, ya kita sendiri. Sehingga sebisa mungkin kita dapat melakukan pencegahan.
“Penyakit jantung bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, antara lain melalui perilaku CERDIK, yakni cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin melakukan aktivitas fisik dan diet yang sehat dengan kalori seimbang serta istirahat yang cukup maupun kelola stres,” jelas dr Devi yang juga sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sulut ini.
Dalam kesempatan itu juga, dr Devi membagikan tips-tips cara menghilangkan stress.
“Pertama, seimbangkan waktu untuk bekerja, beristirahat, berolahraga dan sosial.
Kedua, bersikap terbuka dan selalu berpikiran positif,” ungkapnya.
dr Devi menambahkan, untuk memiliki jantung yang sehat agar mengutamakan pola hidup yang sehat. Kaitan dengan itu, Pemerintah terus mengajak semua masyarakat untuk bisa menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
“Pemerintah mengajak semua masyarakat untuk dapat meningkatkan aktivitas fisik, meningkatan perilaku hidup sehat, mengkomsumsi pangan sehat dan meningkatan kualitas lingkungan yang sehat,” ungkap dr Devi.
Lewat peringatan Hari Jantung Sedunia, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, dr Debby Kalalo, mengajak masyarakat melakukan perbaikan pola hidup serta manajemen stres yang dapat menggurangi resiko penyakit jantung.
“Mari kita menjadi bangsa yang sehat, yang hebat, produktif dan kontributif terhadap pembangunan dan kemajuan bersama,” tukasnya.
“Selamat memperingati Hari Jantung Sedunia bagi kita semua. Tetap jaga jantungmu untuk hidup lebih sehat. Bagi penyintas penyakit jantung, tidak ada satupun penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tetaplah berpikiran dan yakinlah pada keajaiban,” katanya.
Secara khusus, dr Debby memberikan apresiasi atas jalannya kegiatan, yang mengangkat tema “Use Heart For Every Heart” atau World Heart Federation.
“Tema ini jelas mengajak kita semua untuk menggunakan Pengetahuan, kasih sayang, dan peran kita untuk memastikan bahwa kita sendiri dan orang-orang di sekeliling kita memiliki kesempatan terbaik untuk memiliki jantung yang sehat, selain itu dengan adanya teknologi kita dapat saling terhubung sehingga memungkinkan kita sharing informasi dan edukasi serta dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas,” sebutnya.
Dia juga merespon positif penyelenggaraan acara ini, sekaligus memberikan apresiasi kepada semua pihak yang memprakarsai acara peringatan yang bertujuan untuk memberi tahu orang-orang di seluruh dunia bahwa penyakit kardiovaskuler, termasuk penyakit jantung dan stroke, yang menjadi penyebab kematian utama di dunia.
Peringatan Hari Jantung Sedunia, dirangkaikan dengan talk show, pemeriksaan jantung dan kesehatan.
Turut hadir dan menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) Manado, dr Agnes Lucia Pandai SpPD Sp JP(K) dan Sekretaris Bagian Ilmu Penyakit Dalam, dr Frans Wantania SpPD.
(Ain)