Next Post

Konsorsium PTV Sulut Kuncurkan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan

Screenshot_20231209-060753_Google

 

MANADO Kabarpost.com – Guna mensinergikan kemitraan dan penyelarasan antara satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan Pemerintah daerah (Pemda) dan dunia usaha maupun dunia industri (DUDI), Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Sulut diantaranya Politeknik Negeri Manado, Politeknik Negeri Nusa Utara dan Akademi Komunitas Mapanawang Manado luncurkan program dan diskusi publik ‘Penguatan Ekosistem Kemitraan antara satuan pendidikan vokasi, pemerintah daerah dan dunia usaha dunia industri di Sulawesi Utara’.

Peluncuran program dan diskusi publik tersebut diagendakan, Senin (6/11/2023) dimulai pukul 10.00 – 13.00 WITA dan akan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Sulut, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kadis DPMPTSP dan KADIN sebagai nara sumber.

Program Penguatan Ekosistem Kemitraan tersebut, merupakan grand design riset pengembangan inovasi di daerah Sulawesi Utara dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun kedepan dengan mengacu pada potensi daerah, keunggulan daerah, serta agenda prioritas pembangunan daerah.

Dalam rilis yang diterima, Jumat (03/11/2023) dipaparkan, program ini bertujuan untuk mensinergikan kemitraan dan penyelarasan antara satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah (pemerintah daerah dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI)) untuk menghasilkan dokumen atau naskah kebijakan atau policy brief, yang berisi perencanaan tenaga kerja atau workforce planning dan inovasi perencanaan atau innovation planning guna menghasilkan klaster inovasi berbasis potens atau kebutuhan daerah, kemudian menghasilkan inovasi (antara lain berupa model/produk/desain/sistem) yang dibutuhkan bagi pengembangan sektor prioritas daerah.

Melalui program ini, periset dari SPTV bersama pemerintah daerah (Pemda) serta pemangku kepentingan strategis di daerah, seperti DUDI, PTV, dan komunitas, bersinergi membentuk ekosistem kemitraan yang kondusif guna menjawab berbagai tantangan ekonomi di daerah, serta berkontribusi terhadap pengembangan antara lain kawasan ekonomi khusus (KEK), kawasan industri(KI), destinasi super prioritas, proyek strategis nasional, dan dinamika pembangunan ekonomi di masing-masing daerah.

Tahun pertama kegiatan ini, berorientasi pada riset untuk menghasilkan policy brief yang disintesis dari workforce planning dan innovation planning.
Hasil dari policy brief tersebut tidak sebatas berupa naskah kebijakan pembangunan daerah, tetapi juga merupakan model ekosistem untuk
mengembangkan klaster inovasi berbasis potensi daerah.

Tahun kedua dan Tahun ketiga fokus kegiatan adalah implementasi riset terapan untuk menghasilkan inovasi yang selaras dengan pembangunan ekonomi daerah sesuai
dengan temuan dan analisis pada riset tahun pertama.

Relevansi kegiatan ini mengacu pada Rencana Strategis Daerah (Renstra), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), ataupun berbagai dinamika pembangunan ekonomi yang terjadi di daerah. Hasil dari penyusunan workforce planning dimaksudkan untuk mendukung dan memfasilitasi proses dan pencapaian kinerja revitalisasi pendidikan vokasi yang tertuang dalam Perpres Nomor 68 tahun 2022, termasuk juga sejalan dengan terbentuknya Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV).

Target tambahan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan program ini, mencakup peningkatan interaksi yang menghasilkan kemitraan baru antara satuan
pendidikan vokasi dengan DUDI. Sedangkan innovation planning dimaksudkan untuk menghasilkan dan kawasan industri dan agenda pembangunan prioritas
daerah. Program ini di biayai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Serta membutuhkan pengumpulan data dalam bentuk FGD, wawancara, data primer dan data sekunder dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saat
melakukan riset.

Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum dari program ini adalah terbentuknya model ekosistem yang dituangkan dalam policy brief sebagai acuan dalam menentukan klaster
inovasi berdasarkan pada potensi dan agenda prioritas pembangunan daerah melalui kemitraan, sinergis antara Satuan Pendidikan Vokasi dengan
Pemerintah Daerah yang diselaraskan dengan kebutuhan DUDI.

Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Kemendikbudristek: Menjadi acuan dalam menyusun program dan kebijakan yang tepat sasaran berdasarkan policy brief untuk
mengembangkan potensi sumber daya vokasi dan ekonomi secara optimal.

2. TKDV dan Lembaga Inkubator di Daerah: Membantu tugas TKDV dan Lembaga Inkubator di Daerah dalam menyinergikan aktor di daerah/wilayah
serta dapat menjadi salah satu rujukan dalam perencanaan dan pengembangan pembangunan ekonomi daerah.

3. Pemerintah Daerah: Menjadi sarana untuk menyinergikan antarpemangku kepentingan, serta menginisiasi terjadinya kerja sama dalam rangka mendorong pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi di daerah.

4. Satuan Pendidikan Vokasi (PTV, SMK, dan LKP): Meningkatkan kuantitas dan kualitas program kemitraan maupun penyelarasan dengan
unsur Pemda, DUDI, dan pemangku kepentingan strategis di daerah.

5. DUDI: Menyinergikan kebutuhan sekaligus ikut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi serta peluang kerja sama dengan
Pemda, satuan pendidikan vokasi, serta pemangku kepentingan strategis di daerah.

6. Masyarakat dan Komunitas: Meningkatkan kerja sama dengan unsur Pemda, DUDI, dan pemangku kepentingan strategis di daerah/wilayah
target, serta ikut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.

Adapun potensi, keunggulan dan program prioritas Provinsi Sulawesi Utara :

Potensi Daerah Sulawesi Utara:

1. Potensi sektor unggulan bidang pertanian dan perkebunan dan kelautan serta perikanan, yaitu kelapa dan turunannya, pala, cengkeh, kopi, cacao, vanilla,
kayu manis, padi, jagung, hortikultura (bawang merah, cabe besar, cabe rawit, tomat), perikanan budidaya (ikan dan rumput laut), perikanan
tangkap;

2. Potensi Sumber daya tambang, seperti emas;

3. Potensi sektor pariwisata;

4. Potensi sektor energi baru terbarukan (EBT);

5. Potensi sektor komoditas unggulan ekspor lainnya, yaitu porang, stevia, krisan, serat abaka, vanili, air kelapa, dan sabut kelapa.

(*/Jane)

Admin

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

banner

Recent News

themediagrid.com, J8FXQA, DIRECT, 35d5010d7789b49d
google.com, pub-8668870452462831, DIRECT, f08c47fec0942fa0