MINSEL Kabarpost.com – Sikap tidak profesional dan terindikasi diduga ada keinginan tertentu dilakukan oknum petinggi PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) di Pelabuhan Penyeberangan Mobongo Amurang Minahasa Selatan (Minsel).
Pasalnya dengan alasan tak jelas pihak ASDP Amurang tidak mengizinkan peralatan milik dari PT Tambang Mas Sangihe (TMS) yang akan diangkut di Kapal Ferry KM Porodisa dengan rute Amurang ke Tahuna Kabupaten Sangihe, Sabtu (26/02/2022) kemarin.
Tak pelak hal ini membuat pihak PT TMS kecewa dan mempertanyakan alasan hingga pihak ASDP Pelabuhan Mobongo Amurang yang tidak memberikan izin.
“Semua ketentuan aturan sudah dipenuhi, tapi kenapa pihak ASDP tak mengizinkan untuk mengangkut peralatan kami, jelas ini kami pertanyakan serta sangat kecewa dengan kebijakan yang tidak sesuai aturan ini, kemudian kami sudah tertahan beberapa hari disini,” pungkas salah satu pekerja PT TMS yang mengawal barang tersebut.
Dikonfirmasi sejumlah media, Superviser ASDP Pelabuhan Mobongo Amurang Dantje Maleke justru memberikan alasan tak mendasar.
“Kami masih menuggu putusan pimpinan di ASDP Pelabuhan di Bitung,” jawab Dantje saat dikonfirmasi lewat telepon selular Sabtu (26/02/2022) .
Sedangkan Mualim 1 KM Porodisa Arthur Sigarlaki yang ditemui di atas kapal mengatakan pihaknya hanya mengacu dari putusan pihak ASDP.
“Kalau sudah diizinkan pihak ASDP tentu kami akan mengangkut peralatan tersebut,” kata Sigarlaki pada sejumlah wartawan.
Informasi yang media peroleh bahwa hal ini masih menuggu putusan dari General Manager ASDP Sugen Purnowo yang tak jelas alasan hingga tak mengizinkan muatan dari PT TMS untuk diangkut di KM Porodisa.
Pantauan wartawan di lokasi terlihat kekecewaan sejumlah pekerja PT TMS yang masih menunggu hingga larut malam dengan tidak ada kepastian karena peralatannya masih terbiar di pelabuhan.
Sedangkan KM Porodisa sendiri hingga berita ini diturunkan tampak masih berlabuh di Pelabuhan Mobongo Amurang hingga larut malam.
Anehnya terlihat ada dugaan memanipulatif muatan kapal tersebut, karena di pintu masuk untuk muatan kapal tampak seperti sudah penuh oleh beberapa mobil.
Sedangkan saat dilihat ke dalam kapal justru di bagian depan masih kosong melompong tak ada muatan.
(Fanly)