MANADO Kabarpost.com – Menindak lanjuti hasil pertemuan antara beberapa Steak Holder dengan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Manado, beberapa waktu lalu terhadap perkembangan Aliran Keagamaan serta Aliran Kepercayaan dalam Masyarakat. Kepala Kemenag Kota Manado, Hj. Rugaya Udin, S.Pd, MPd melalui Kasubag Tata Usaha, Pdt. Reymon Piters, M.Th mengatakan, Kemenag sangat merespon serius hasil pertemuan sambil menjabarkan peran fungsi serta tanggung jawab, terhadap pembinaan keummatan.
“Lebih spesifik lagi menyangkut aliran kepercayaan serta keagamaan yang mulai tumbuh berkembang di kota manado. Kemenag sebenarnya lebih fokus pada bidang agama, sebab itu sudah menjadi tanggung jawab secara institusi. Kami punya bidang Binmas Islam maupun Kristen, tugas itu sudah dijalankan namun adanya Pakem tentunya sejak terbentuk perlu ada kolaborasi apalagi secara organisasi kemenag masuk sebagai anggota,” kata Pdt Reymon Kamis (10/11/2022).
Pdt Reymon mengatakan, perlu secepatnya kejaksaan mengeluarkan rekomendasi, sehingga kerja bisa lebih terarah lagi. Sebab rana penindakan ada pada kejaksaan selaku instansi penegak hukum. Memang sekarang ini ada keluham dari beberapa warga, mengenai adanya sekolompok jemaat yang sering melaksanakan ritual ibadah bukan pada tempat ibadah, sehingga sering kali mengganggu kenyamanan tetangga.
“Sementara tupoksi kemenag lebih pada edukasi akan tetapi disini kan kita kerja tim untuk mendeteksi sedini mungkin, berkembangnya aliran kepercayaan serta agama melalui organiasi pakem, apabila ada temuan menyimpang maka rana kejaksaan, kepolisian, dan TNI lah yang akan menindaki. Kami sering mendapatkan laporan adanya sekolompok golongan agama melakukan ibadah di rumah tidak ada tempat, sepertinya sarana ibadah hanya memakai rumah pribadi ini kan tidak boleh, karena mencegah akan timbul polemik apalagi ibadah semalam suntuk memakai fasilitas hiburan pasti mengganggu kenyaman warga saat istirahat,” jelas Pdt Reymon.
Pdt Reymon menambahkan, dengan adanya pakem ini akan meminimalisir segala bentuk kegiatan yang menyimpang dari jalur sebenarnya, dan mencegah timbulnya aliran kepercayaan sesat.
“Perlu secepatnya eksen apalagi tahun depan merupakan tahun politik jangan sampai ada yang manfaatkan keberadaan aliran-aliran ini, untuk jadi konsumsi politik praktis demi memenuhi hajat pribadi,” pungkas Pdt. Reymon.
(Reza)