MANADO Kabarpost.com – Guna mendukung penguatan tiga pilar Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM), Balai Besar POM di Manado menggelar Media Gathering bersama insan Media di Sulawesi Utara (Sulut) yang digelar di Aryaduta Hotel, Jumat (5/5/2023).
Pada kesempatan tersebut, Kepala BBPOM di Manado, Dra Hariani Apt memaparkan Pengawasan Produk Obat dan Makanan di Provinsi Sulut dan menjelaskan tiga pilar SISPOM.
“Tiga pilar SISPOM yang dimaksud menyebutkan di poin pertama, Bagi BPOM, keterbukaan informasi sebagai media unjuk kinerja dalam mewujudkan clean and good governance. Kedua, Bagi Pelaku Usaha, keterbukaan informasi di BPOM memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam mengakses
kebijakan dan regulasi di bidang Obat dan Makanan, sehingga dapat mendukung kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminan keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu produk yang dihasilkannya termasuk mendorong peningkatan daya saing di pasar global. Dan yang ketiga Bagi Masyarakat, keterbukaan informasi akan membuka akses masyarakat terhadap informasi Obat dan Makanan aman, sehingga mendorong terciptanya masyarakat yang cerdas dan berdaya sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pengawasan Obat dan Makanan,” Papar Kepala Balai, Dra Hariani Apt.
Hariani mengatakan, BBPOM saat ini harus ada keterbukaan informasi kepada Media untuk menyampaikan kepada masyarakat terkait obat dan makanan.
“Keterbukaan dimulai dari hasil pengawasan, informasi prodak, pelayanan yang diberikan terutama oleh Balai Besar POM di Manado. Mudah-mudahan dengan adanya pertemuan ini, teman-teman Media bisa menjadi saluran untuk kami menyampaikan informasi kepada masyakarat, tidak ada lagi yang ditutup-tutupi,” ujar Hariani.
Kepala Balai Harian berharap untuk kedepannya BBPOM bisa bekerjasama dengan para media untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Saya berharap untuk kedepannya kita, bisa lebih harmonis untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Satu hal yang kami harapkan adalah informasi yang disampaikan kepada masyarakat itu adalah yang benar serta mengedukasi. Mudah-mudahan dengan upaya kita, bisa menciptakan konsumen yang cerdas itu bisa tercapai,” harap Hariani.
Terkait maraknya obat-obatan terlarang, Hariani menghimbau terutama kepada generasi muda harus lebih peduli dengan dirinya sendiri dan harus berhenti mengkonsumsi.
“Saat ini kami sementara memutus suplai dan mencegah peredaran obat-obatan terlarang. Untuk memutus peredarannya semua harus berperan dengan bekerjasama dengan teman-teman media agar informasi bisa tersampaikan. Selain melalui media BBPOM juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum,” pungkas Hariani.
(Reza)