BOLTIM Kabarpost.com – Penanganan Longsor Satuan Kerja (PJN) Wilayah II Sulawesi Utara, Pekerjaan penanganan longsor berlokasi di antara dua Desa yakni Buyat dan Kotabunan, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) diduga tidak sesuai spek dan terkesan asal jadi dan tidak mengikuti gambar yang sesuai dengan RAP.
Dana pekerjaan ini, bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) sebesar 15.989.173.620.00 yang di kerjakan oleh PT. GARIS PUTIH SEJAJAR (KSO)
Dan penyedia jasa PT. MULTIKARYA UTAMAJAYA.
Menurut salah satu pekerja saat dikonfirmasi Kabarpost.com mengatakan, pengeboran lubang tiangnya tidak sesuai spek, Selasa (9/11).
“Pengeboran ini, kalau digambar 8 meter tapi tidak ada yang capai, yang ada hanya 4 sampai 5 meter saja, dan kalau tidak percaya coba gali lagi pakai alat berat excavator,” Pungkas pekerja yang namanya tidak mau dipublish.
“Tentu saja ini sangat berbahaya kedepan karena tidak sesuai gambar bisa saja berdampak longsor lagi. Sebab jika dalammnya tidak sesuai gambar berarti juga bahan yang digunakan juga tidak sesuai,” sambungnya (pekerja).
Para pekerja juga mengeluhkan gaji yang sampai sekarang belum dibayarkan, entah apa alasannya kita kerja untuk cari uang makan bukan malah menderita.
“Kita kerja untuk digaji, bukan malah menderita, takutnya ada orang ketiga yang memang sengaja untuk menipu kita,” tegas mereka dengan nada kesal.
Para pekerja juga dalam waktu dekat ini akan mengaduhkan ke ombusman meminta perlindungan untuk bisa diteruskan ke Disnaker.
“Kami meminta hak kami sebagai pekerja sebagaimana yang disepakati,” ungkapnya.
Diketahui, tanggal kontrak proyek ini 16 Juli 2021 dengan waktu pelaksanaan 150 Hari Kalender. Dan jika benar terjadi adanya kesalahan dalam penangan proyek dan administrasi dalam menggaji maka bisa saja berhadapan dengan hukum atau pun pekerjaan harus diberhentikan.
(Ifan potas)
