BOLMONG Kabarpost.com – Ketua DPD Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Badan Anti Korupsi Nasional (BAKORNAS) Sulawesi Utara Noldy Poluakan, angkat bicara soal aksi Demo yang digelar didepan Kantor Bupati Bolaang Mongondow, menurutnya jika aksi demo sekelompok masyarakat Desa Tiberias, yang didampingi Ketua DPD Ormas LAKI Sulut Firdaus Mokodompit, selasa (01/08/2023) Diduga mengandung unsur Provokasi.
Kepada Media ini kamis (03/08/2023) Noldy Poluakan menyampaikan bahwa dirinya selaku pendamping masyarakat Komunitas Kompak Baru Desa Tiberias yang didalamnya termasuk Sangadi Abner Patras dan dia juga selaku Koordinator Lapangan dalam aksi damai yang digelar di Kantor kecamatan Poigar, mempertanyakan Poin ketiga dan keempat atas tuntutan sekelompok masyarakat tersebut sebab didalamnya ada poin yang diduga berbau SARA.
” Masalah jabatan Sangadi kenapa di hubungkan dengan sengketa tanah ex HGU, dan SARA ” ungkap Noldy .
Dikatakan Noldy, Jika aksi demo tersebut untuk menuduh Sangadi Abner melakukan makar menurutnya itu sah-sah saja, karena setiap warga negara yang baik harus menghargai perbedaan pendapat
” Dalam setiap roda pemerintahan, baik ditingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Propinsi, hingga Negara, masyarakat itu pasti ada perbedaan pendapat dan kita sebagai warga negara yang baik harus menghargai itu, biarlah Hukum yang akan meluruskan dan membuktikan tetapi yang menjadi masalah jika perbedaan pendapat itu dijadikan tunggangan dalam persoalan yang lain, penyampaian pendapat di muka umum atau dalam bentuk yang lain di jamin dan di lindungi oleh negara kita tapi jangan bersifat makar dan apalagi berbau SARA atau kriminal” ujar Noldi.
” Kalau benar aspirasi masyarakat Tiberias yang dibawah, kenapa harus melibatkan masyarakat dari desa tetangga, ini kan masalah internal desa Tiberias ” tegas Noldy.
Diakhir Tanggapannya Noldy mengatakan, bilamana LSM BAKORNAS masih mempelajari Video tentang Orasi yang disampaikan oleh Korlap Ormas LAKI Sulut pada waktu Aksi Demo dan mencocokan dengan isi dari Tuntutan yang tercantum didalam Kertas,
” Kami masih mempelajari tentang isi video tersebut, sebab didalamnya ada juga beberapa masyarakat dari Desa tetangga, menurut penuturan masyarakat desa Tiberias beliau adalah S. Mokodongan dan Ayub M. Tokoh Adat kecamatan Poigar, dugaan kami semakin kuat bahwa aksi demo itu ditunggangi, namun kami tetap berpegang kepada status dugaan adanya Provokasi, jika status dugaan ini ada unsur pidana, maka kami akan melaporkannya ke pihak APH ” tambah Noldy.
Ketua DPD Ormas Laki Sulut Firdaus Mokodompit ketika di mintai konfirmasi lewat telepon mengatakan bahwa yang dipoin ketiga dan keempat, itu bukan provokasi dan sudah jelas,
” Dimana provokasinya? itu sudah jelas selama ini kami masyarakat Pribumi Mongondow dalam perjuangan tanah ex HGU, tidak pernah dilibatkan, bahkan selama ini ada sekelompok orang ingin menguasai HGU, hanya untuk kelompoknya dan kepentingan pribadinya dan masyarakat mongondow hanya menjadi penonton ” ucap Firdaus.
Dia juga mengatakan bahwa dulunya sdr. Abner Patras pernah mengeluarkan bahasa bahwa “orang mongondow itu hanya tidur” menurutnya akibat dari bahasa itu awal mula terjadinya konflik dengan dirinya (Firdaus)
” Saya rasa itu bukan provokasi karna selama ini sdr. Abner Patras tidak pernah melibatkan masyarakat mongondow, karna saya sudah lama bersama dengan Abner jadi saya tau, justru menurut saya aksi demo yang terjadi di Kecamatan itu yang diduga provokasi, sebab selama Sdr. Abner di penjara, Desa Tiberias aman-aman saja ” kata Firdaus.
Firdaus juga menambahkan jika dalam waktu dekat masyarakat kami akan turun untuk melakukan aksi demo jilid II, bersama warga komunitas mongondow.
” Saya sudah punya dasar dan sudah naik turun untuk menyusun rencana bahwa minggu depan kami dengan masyarakat asli mongondow akan bergabung, dan saya akan pimpin langsung, untuk meminta kepada Pj. Bupati Bolaang Mongondow Ir. Limi Mokodompit, jika ada penyayatan tanah ex HGU, kami masyarakat mongondow jangan dilupakan ” tutupnya.
(Mike/Jul)