MANADO Kabarpost.com – Politeknik Negeri Manado (Polimdo) sejak tahun 2013 telah menjadikan Desa Budo sebagai salah satu Desa Binaan Polimdo.
Banyak mahasiswa dari semua jurusan di Polimdo diturunkan ke Desa Budo untuk mengajarkan warga desa itu tentang kepariwisataan, cara mengelola keuangan, penggunaan internet demi menunjang usaha mikro dan masih banyak lagi.
Pun, Desa Budo jadi salah satu desa yang menarik perhatian organisasi dunia yaitu United Nations Resident Coordinator (UNRC) dan International Laborer Organization (ILO). Terbukti, bulan Juli 2022 lalu, Vallerie Juliand selaku Kepala Perwakilan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) di Indonesia dan Mary Kent, Kepala Penasihat Teknis, Proyek SfP-Indonesia datang mengunjungi Desa Budo Kabupaten Minahasa Utara itu.
Kedatangan Valerie dan Mary saat itu juga memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Politeknik Negeri Manado (Polimdo), serta meninjau langsung pengembangan ekonomi lokal di Desa Budo, hasil kerjasama ILO (International Laborer Organization-salah satu organisasi yang bernaung dibawah PBB) dan Politeknik Negeri Manado.
Kesuksesan Polimdo dalam membina Desa Budo dibuktikan juga dengan ditetapkannya Desa Budo masuk 50 besar desa wisata terbaik se Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Melihat keindahan, perkembangan pesat dan meningkatnya perekonomian masyarakat Desa Budo hasil binaan Politeknik Negeri Manado diakui lewat web milik United Nation atau PBB.
Diketahui, Polimdo dipilih sebagai salah satu politeknik untuk mendapatkan dana hibah yang disediakan oleh ILO. ILO juga punya program untuk pemberdayaan masyarakat pesisir. Di Indonesia ILO bekerjasama dengan Kedutaan Inggris. Jadi Kedutaan Inggris lah yang mencari perguruan tinggi mana yang bisa dijadikan mitra, salah satu yang ditunjuk adalah Polimdo.
Polimdo mengajukan Desa Budo untuk dijadikan desa binaan Polimdo dan menurunkan para mahasiswa dari semua jurusan ke desa itu untuk berbagi ilmu tentang kepariwisataan, pemasaran dan internet.
(jane)