Kabarpost

Sangian: Pendekatan Budaya dan Sosiologi Strategi Jitu Tangkal Radikalisme dan Terorisme

Kepala Badan Kesbangpol Sulut Fery Sangian saat foto bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli Amar. (Foto.ist)

 

BALI Kabarpost.com – Keseriusan pemerintah Indonesia dalam menangani terorisme dan radikalisme terus bergulir. Untuk itu, pada tanggal 8-11 Maret 2022 kembali diadakan agenda penting Sosialisasi Perpres No. 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Extremisme (RAN PE)  dan Konsolidasi Indonesia Knowledge Hub on Counter Terrorism & Violent Extremism (I-Khub on CT/VE),  yang dilaksanakan di Hotel Hyatt Regency, Sanur Bali.

Kegiatan ini dibuka oleh Komjen Polisi Boy Rafli Amar selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

Turut hadir dan memberikan sambutan mewakili Mendagri Dr Bahtiar MSi Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri RI. Agenda strategis ini diikuti para Kepala Badan Kesbang dan Politik se-Indonesia serta Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme Provinsi.

Kepala Badan Kesbang dan Politik Provinsi Sulawesi Utara Fery Sangian S.Sos.MAP dalam sesi diskusi mengusulkan urgensi pendekatan budaya dan sosiologi sebagai tindakan persuasif humanis untuk memutus mata rantai radikalisme dan terorisme di Indonesia.

“Terorisme sendiri adalah kejahatan luar biasa (extraordinary crime) serta pengingkaran terhadap kemanusiaan. Untuk itu, upaya memulihkan paparan radikalisme dan terorisme harus dimulai dalam diri dan lingkungan budaya serta aspek sosiologis manusia itu sendiri,” papar Sangian.

Usulan dari Sulut ini pun diapresiasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan akan ditindak-lanjuti melalui surat edaran ke semua provinsi.

Diharapkan setiap daerah merancang program dan langkah strategis sesuai usulan dimaksud kemudian dituangkan dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah(RAD) Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme.

(*/Ain)

 

Exit mobile version