Jakarta – Olahraga baik untuk menyehatkan tubuh, juga untuk pertumbuhan otot dan tulang. Karena itu, seorang anak dianjurkan untuk berolahraga 60 menit setiap hari.
Ketua Asosiasi Ahli Gizi Olahraga Indonesia (ISNA), Dr. Rita Ramayulis, mengatakan olahraga 60 menit per hari merupakan anjuran yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk anak usia 6-12 tahun. Olahraga tidak boleh sembarangan, harus seimbang antara aktivitas untuk fisik seperti aerobik, tulang, dan otot.
“Olahraga 60 menit itu dibagi untuk aerobik, untuk tulang, dan untuk otot. Aerobik itu seperti senam, jogging, lari, bersepeda, tapi karena pandemi bisa jalan di tempat atau lari di tempat,” kata Rita dalam bincang-bincang “Edukasi Olahraga dan Nutrisi Online” pada Rabu, 28 Juli 2021.
“Untuk tulang dan otot bisa dengan melempar bola, menendang, melompat. Itu bisa dikombinasi,” lanjut peraih gelar Doktor dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia itu.
Untuk menciptakan perilaku sadar olahraga pada anak harus dimulai dari orangtua terlebih dulu dengan memberikan contoh nyata. Misalnya, orangtua menyediakan waktu khusus untuk bersama-sama berolahraga dan bukan hanya sekadar memberikan perintah.
“Orang tua juga harus memberi tahu alasan kenapa anak harus bergerak, jangan cuma nyuruh tapi orang tuanya cuma duduk saja. Dia harus tahu alasan yang kuat untuk membuat perilaku olahraga,” ujar Rita.
Hal kedua yang harus dilakukan orang tua untuk membangun perilaku sadar olahraga adalah dengan menyediakan ruangan atau tempat khusus dan waktu untuk anak. Jika memungkinkan, belilah peralatan untuk berolahraga seperti bola dan lainnya.
“Kalau sudah rutin dilakukan enggak perlu disuruh lagi. Ketiga, cari tahu anak senangnya apa, senangnya gerakan yang mana dan kita beri contoh, setelah itu kuatkan dengan pujian dan konsistennya. Kata kuncinya orang tua harus ikut,” jelas Rita.
sumber: https://gaya.tempo.co/read/1488438/perlunya-anak-rutin-olahraga-berapa-lama/full&view=ok