Next Post

Polimdo Berhasil Kembangkan PLTMH

IMG-20231209-WA0004

 

MANADO Kabarpost.com – Sering dikeluhkan kurangnya penerangan jalan dibeberapa titik yang disiapkan PT.PLN, Politeknik Negeri Manado secepatnya mengambil sikap.

Seperti yang dilakukan Polimdo melalui program Dana Padanan atau Matching Fund 2023. Lembaga pendidikan vokasi ini berhasil mengembangkan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) untuk membantu penerangan di jalanan Desa Wiau, Tareran, Minahasa Selatan, Sp4qqwqdà4⅘ulawesi Utara.9

Adapun PLTMH oleh Polimdo berupa turbin ulir yang mampu menghasilkan listrik dengan kapasitas 5 hingga 100 KW.

Pun tenaga listrik itu mampu mengalirkan listrik di 16 titik Desa Wiau.

Sejak tahun 2010, Polimdo yang dikoordinir Tineke Saroinsong, bersama tim mengembangkan turbin ulir melalui riset bertahap. Dan, Polimdo mampu menghasilkan produk prototipe mesin turbin ulir.

Dengan adanya program Matching Fund, Polimdo kemudian mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk melakukan hilirisasi produk tersebut sehingga berimbas langsung pada masyarakat.

“Dari pihak desa membantu pengadaan mesin turbin dan bangunan sipilnya. Polimdo memberikan desain bangunan sipil dan mengerjakan pembuatan turbinnya di kampus untuk dipasang di Desa Wiau,” ujar Tineke, dosen Jurusan Teknik Mesin sekaligus Wakil Direktur Bidang Akademik, Politeknik Negeri Manado.

Ungkap Saroinsong, turbin ulir Polimdo tersebut dapat menghasilkan energi listrik tanpa ketinggian yang besar. Intinya, capai debit air sesuai ketentuan, sehingga kecepatan aliran air sungai dapat diubah menjadi energi mekanik turbin dan menjadi energi listrik dengan transmisi yang dibangkitkan oleh generator.

Tambah Saroinsong Polimdo bekerja sama dengan Pemerintah Desa Wiau dan menggandeng RESD (renewable energy skills development) dari Swiss sebagai mitra.

“RESD sendiri memberikan bantuan berupa panel surya untuk menggerakkan turbin. Ini adalah kerja sama triple helix yang melibatkan perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan mitra industri,” tutur dia.

Pembuatan turbin ulir ini melibatkan mahasiswa Polimdo. Salah satunya adalah Alessandro Gaten, mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado. Melalui turbin ulir ini, Alessandro belajar tentang sistem kontrol bukaan pintu air dan mendapatkan pengenalan terhadap SCADA (supervisory control and data acquisition) yang merupakan sistem kendali industri berbasis komputer.

Turbin ulir Polimdo sendiri sebenarnya sudah dapat dioperasikan dengan sistem internet on things (IoT) yang sudah teruji di kampus Polimdo. Akan tetapi, karena sinyal internet belum masuk ke Desa Wiau, pengontrolan turbin menggunakan sistem IoT ini belum dapat dilakukan.

Saat ini, sudah ada sebuah bank swasta yang melirik teknologi Politeknik Negeri Manado ini sebagai bagian dari program corporate social responsibility (CSR) bank tersebut. Polimdo masih melakukan riset visibility study terhadap program ini.

(*/Jane)

Admin

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

banner

Recent News

themediagrid.com, J8FXQA, DIRECT, 35d5010d7789b49d
google.com, pub-8668870452462831, DIRECT, f08c47fec0942fa0