Next Post

DKPP Talaud Bersama Instansi Terkait Gelar Rakor Guna Penyusunan Peta Ketahanan Pangan

Rapat koodinasi DKPP Talaud.
Rapat koodinasi DKPP Talaud.

 

TALAUD kabarpost.com – Ketahanan pangan didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.

 

Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di bumi Porodisa, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kepulauan Talaud melaksanakan Rapat Koordinasi(Rakor) Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) bertempat di Anelin Park, Desa Tarun Kecamatan Melonguane Rabu,(28/07/21)
Selain DKPP, giat tersebut ikut melibatkan beberapa instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik, Bapelitbang, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

 

Dengan pemetaan ini, Pemerintah Daerah berharap agar ketahanan pangan Kabupaten Kepulauan Talaud dapat dioptimalkan, untuk memperkuat koordinasi lintas program dan sektor serta dapat mengoptimalkan potensi sumberdaya yang dimiliki untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi masyarakat di tanah Porodisa sehingga upaya peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Demikian harapan yang disampaikan pimpinan daerah Bupati Kepulauan Talaud dr. Elly Engelbert Lasut, M.E. dan Wabup Drs. Moktar Arunde Parapaga, melalui Kepala Dinas Katahanan Pangan dan Pertanian Drs. Melksion Saweduling, M.M., M.E.

 

“Penyusunan peta ketahanan dan kerentanan pangan ini dibuat untuk pengentasan daerah rentan rawan pangan, agar kondisi ketahanan pangan dan gizi di tingkat wilayah dapat digambarkan secara lebih akurat”, tuturnya.

 

Disebutkannya pula bahwa “FSVA sebagai sistem peringatan dini terhadap masalah stabilisasi pasokan dan harga pangan serta sebagai sistem peringatan dini masalah pangan, kerawanan pangan dan gizi serta sebagai instrumen untuk monitoring ketahanan pangan wilayah.

 

“Selain itu juga merupakan instrumen informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola krisis pangan dan gizi masyarakat baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang”, sebut kepala DKPP yang dikenal low pofile ini.

 

(Aulia)

Admin

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

banner

Recent News

themediagrid.com, J8FXQA, DIRECT, 35d5010d7789b49d
google.com, pub-8668870452462831, DIRECT, f08c47fec0942fa0