MINSEL Kabarpost.com – Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar (FDW) mendampingi Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I Manado, Ir. I Komang Sudana saat meninjau lokasi pekerjaan pengamanan pantai di lokasi Bencana Abrasi Pantai Amurang, Kelurahan Uwuran Satu dan Kelurahan Bitung, Kecamatan Amurang, Rabu (31/05/2023).
Maksud kunjungan Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Manado, Ir. I Komang Sudana untuk menyampaikan progres pekerjaan pengamanan pantai di lokasi Bencana Abrasi Pantai Amurang yang hampir rampung kepada Bupati FDW.
“Kedatangan kami untuk koordinasi dengan pak Bupati dan jajaran bahwa pekerjaan penanganan tanggap darurat sudah hampir selesai,” ujar I Komang Sudana kepada wartawan di sela-sela kunjungannya.
Sudana berharap, ke depannya pembangunan tanggul pengamanan pantai menggunakan _geobag_ ini dapat dijaga dengan baik. Sehingga bisa memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar.
“Ke depannya mudah-mudahan ini aman, tidak terjadi lagi hal-hal yang membahayakan dan berdampak negatif terhadap masyarakat di sekitar sini. Dan kami sudah sampaikan dan usulkan, bahwa ke depan kita upayakan ada penanganan permanen, supaya kelihatan lebih rapi dan bagus sebagaimana yang sudah ada sebelumnya,” harap Sudana.
Lebih lanjut disampaikan Sudana, pembangunan pelindung pesisir pantai dengan panjang kurang lebih 400 meter ini, direncanakan rampung pada bulan Juni. Sehingga dia berharap pemerintah dan masyarakat setempat untuk bisa menjaga _geobag_ ini agar tidak rusak.
“Kita akan rapihkan. Setelah rapih sambil menyelesaikan yang di ujung, kita akan pasang _police line_ di sini sambil dipasang papan-papan larangan. Supaya masyarakat juga menyadari ini adalah aset yang harus dijaga bersama untuk keselamatan dan kenyamanan masyarakat setempat,” imbuh Sudana.
“Intinya mari sama-sama dengan Pak Bupati, jajaran dan masyarakat. Kita menjaga apa yang sudah dianggarkan oleh pemerintah yang juga merupakan bagian dari pajak masyarakat ini supaya tidak berdampak negatif kedepannya,” tandas Sudana.
Dikesempatan yang sama Bupati FDW mengucapkan terima kasih atas perhatian yang telah diberikan seluruh pihak semenjak lokasi pantai amurang ini dilanda bencana Abrasi pada bulan Juni Tahun 2022.
“Pertama kami berterima kasih kepada Tuhan dan Pemerintah Pusat lewat Balai Sungai, terima kasih juga kepada DPR RI dan Pak Gubernur selaku Pemerintah Provinsi Sulut yang telah merespon atas kebutuhan masyarakat dan Pemerintah di Kabupaten Minahasa Selatan pada pertemuan-pertemuan pasca bencana,” ucap Bupati.
Terkait pelindung pesisir pantai yang sudah dalam tahap perampungan ini, Bupati mengimbau pemerintah dan masyarakat di lokasi penanganan tanggap darurat untuk bisa menjaga aset-aset tersebut. Karena menurut Bupati, ini juga untuk melindungi masyarakat di dekat lokasi bencana.
“Disampaikan kepada Camat dan Lurah-lurah untuk menjaga _geobag_ ini. Kami juga mengimbau masyarakat yang beraktivitas di lokasi _geobag_ untuk tidak merusak _geobag_ ini. Bahkan tadi juga sudah diskusi dengan Kasat Pol-PP, mereka akan menempatkan personel di daerah-daerah yang perlu diawasi. Namun saya yakin masyarakat amurang mempunyai kesadaran untuk menjaga _geobag_ ini,” imbau Bupati FDW.
Turut hadir dalam kesempatan, Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Balai, Dr. Iskandar Rahim; PPK OP Wilayah 3 Balai, Frans Manampiring; Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda, Asisten Administrasi Umum, Kepala Dinas PUTR, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kepala Sat Pol PP, Kepala Dinas Kominfo, Kepala BKPSDM, Camat Amurang, Lurah Uwuran Satu, Lurah Bitung bersama Kepala Lingkungan setempat.
SEKILAS TENTANG _GEOBAG_
Dikutip dari laman aceh.antaranews.com. _geobag_ adalah salah satu material yang paling banyak difungsikan dalam proses menahan abrasi yang diakibatkan kondisi lingkungan yang ekstrim. Kantong ini terbuat dari geotekstil woven dan di dalamnya bisa diisi dengan pasir, tanah, atau batu yang dihancurkan.
_Geobag_ merupakan salah satu material yang banyak dipakai untuk melakukan pencegahan utama pada abrasi yang besar kemungkinan terjadi kapan saja, dan penggunaan _geobag_ sangat penting sebagai pemecah gelombang laut sehingga tidak terjadi air pasang.
_Geobag_ sendiri merupakan salah satu bahan dari bahan Geotextile non woven yang dibuat dengan struktur kantong di dalamnya, lalu dijahit dan di isi dengan pasir. Jadi _Geobag_ ini sangat penting penggunaanya terutama untuk daerah-daerah yang dekat dengan laut dan sungai yang luas.
(Fanly)