MINSEL Kabarpost.com – Lagi-lagi perilaku oknum yang mengaku wartawan mencoreng Profesi para Jurnalis yang ada di Minsel, pasalnya oknum wartawan berinisial FR alias (Robby) di Kabupaten Minahasa Selatan diduga melakukan pemerasan kepada seorang Kepala Yayasan di salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) sekaligus Panti Asuhan di Kota Amurang.
Aksi pemerasan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Yayasan kepada sejumlah wartawan yang melakukan peliputan pada Rabu (30/11).
Menurutnya, pemerasan berawal dari laporan salah satu pengasuh kepada oknum wartawan bernama Robby bahwa telah terjadi perbuatan asusila di SLB tersebut.
Menyikapi hal itu, oknum wartawan Robby langsung manyambangi SLB yang dimaksud untuk mencari informasi terkait laporan dari pengasuh.
Namun saat melakukan klarifikasi, Kepala Yayasan membantah tudingan dari pengasuh. Bahkan dia menanyakan bukti dari tudingan tersebut.
“Oknum wartawan datang di yayasan sini dengan mengatakan kalau persoalan ini akan diekspos, dan saya katakan kepada wartawan kalau memang benar-benar ada, mana buktinya?,” tutur Ketua Yayasan.
Menjawab pertanyaan itu, Robby pun langsung mengancam untuk menutup Yayasan tersebut. “Walaupun belum ada buktinya, namun Panti Asuhan ini bisa kami tutup,” kata Ketua Yayasan mengikuti pernyataan Robby.
Merasa tidak nyaman dengan ancaman wartawan, ketua yayasan pun bertemu dengan orang tua siswi yang diinfokan menjadi korban asusila.
Saat bertemu, orang tua siswi mengatakan bahwa mereka sudah melakukan pemeriksaan dan tidak terbukti adanya pelecehan tersebut.
“Orang tua dari siswi menyampaikan bahwa tidak terbukti adanya pelecehan setelah diperiksa oleh petugas kesehatan,” terang Ketua Yayasan.
Tapi dengan adanya pernyataan tersebut, oknum wartawan bersikukuh untuk menerbitkan berita pelecehan jika tidak diberikan sejumlah uang.
Adapun uang yang diminta oleh oknum wartawan berjumlah Rp.5.000.000. Tapi pihak yayasan menolak untuk memberikan uang dan mengatakan silahkan dibuatkan berita asalkan disertai dengan bukti.
Namun mengingat keluarga korban yang memohon untuk beritanya tidak diekspos meskipun hal tersebut tidak benar. Sehingga dengan berat hati pihak yayasan menyetujui permintaan tersebut.
“Karena ibu dari siswi tersebut memohon agar beritanya tidak diekspose oleh oknum wartawan, sehingga saya akhirnya memberikan uang tersebut. Namun baru setengahnya Rp 2.500.000,” jelas Ketua yayasan.
“Sebelum uangnya diserahkan, saya sempat mendoakan uang tersebut. Apalagi uang itu sebenarnya untuk pembangunan sekolah yang sedang dibangun, bahkan saya sampai meneteskan air mata,” tambahnya dengan mata berkaca-kaca.
Di tempat berbeda, ibu dari siswi membantah isu yang telah beredar. Bahkan dia memastikan bahwa putrinya tidak pernah menjadi korban asusila.
“Setelah diperiksa tidak ada apa-apa, jadi tidak usah dipermasalahkan karena kejadian itu tidak pernah terjadi,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, oknum wartawan tersebut memintanya untuk menalangi sisa pembayaran sebesar Rp 2.500.000. “Bu kalau boleh kasi dulu uangnya ibu biar genap 5 Juta,” ungkapnya mengikuti pernyataan Robby.
Sementara itu, Herman Marentek selaku Ketua Ikatan Wartawan Online Minsel (IWO) angkat bicara terkait dugaan pemerasan oleh oknum yang mrngaku wartawan, Ketua IWO mengecam atas tindakan pemerasan oleh oknum tersebut.
” Atas nama Wartawan, mengecam keras atas perbuatan yang di lakukan oknum wartawan terhadap Yayasan SLB, Sebagai wartawan memberitakan secara komunikasi dan mengedukasikan kepada publik, harus bertanggung jawab, dan menjaga Marwah.” Tegasnya
Dikatakan lagi oleh ketua IWO.”
Kalau nyata ditemukan perbuatan melanggar hukum yang telah di lakukan di dalam internal Yayasan atau sekolah tersebut, langsung di konfirmasi agar pemberitaan berimbang, namun sangat di sesali aksi tak terpuji ini, saya minta kepada Yayasan segera melaporkan oknum tersebut ke pihak berwajib, ini sangat meresahkan pihak SLB dan inipun tidak ada Etika Pers, harus di tindak tegas, di harapkan pihak SLB secepatnya melaporkan peristiwa ini.” Pungkasnya
Di tambahkan lagi oleh Ketua IWO Herman Marentek.” Kami IWO siap Konferensi Pers dengan pihak yayasan, untuk mengawal kasus tersebut.” Tutupnya
Di tempat lain, saat di konfirmasi kepada yang bersangkutan Oknum Wartawan FR Alias Robby, via chat Whats AAP oleh awak media mendapatkan respon yang tidak baik dan sangat di sayangkan atas sikap oknum tersebut, menjawab dengan kalimat kasar dan menghujat kepada awak media yang menkonfirmasi terkait masalah dugaan pemerasan terhadap yayasan Permuti dan Panti Asuhan.
Hingga sampai berita ini di turunkan dari awak media tidak mendapatkan jawaban yang jelas dari oknum wartawan tersebut.
(Fanly)