MINSEL Kabarpost.com – Musim penghujan yang terjadi akhir-akhir ini perlu di waspadai, karena sudah termasuk dalam cuaca ekstrem.
Staf Khusus (Stafsus) Bupati Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Bidang Inovasi dan Kerjasama, Ricky Rumopa SE pun menghimbau agar para Lurah dan Kepala Desa (Kades), Pjb Kades serta para pejabat di instansi terkait, agar kiranya jangan mengambil cuti pada musim penghujan ini.
“Kita harus tetap waspada di musim penghujan ini, dan tetap standbye, makanya jangan ada aparat yang ambil cuti liburan, semoga saja dijauhkan dari bencana alam dan hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Rumopa kepada media ini, Kamis (27/10/22).
Dilanjutkan Rumopa, dari analisa BMKG , di bulan Oktober hingga Desember berpotensi terjadinya angin kencang, pohon tumbang serta potensi bencana lainnya masih dominan.
“Diharapkan bagi masyarakat juga untuk tetap waspada, jauhi perbukitan yang bisa menyebabkan longsor, jauhi pantai juga,” tukasnya.
Rumopa juga menambahkan, lebih penting juga adalah terus melakukan sosialisasi dan edukasi serta mitigasi mandiri.
Sebelumnya, BMKG menginformasikan kepada masyarakat Sulut bahwa musim hujan akan dimulai pada Oktober-November 2022.
Menurut BMKG, sesuai data musim hujan akan berlangsung hingga Maret 2023.
BMKG Sulawesi Utara menggunakan data rata-rata curah hujan periode tahun 1991-2020 normal terbaru wilayah Sulawesi Utara, terdiri atas 10 ZOM yaitu 3 tipe monsunal, 6 tipe ekuatorial, dan 1 tipe lokal.
Musim hujan 2022/2023 di wilayah Sulawesi Utara diprakirakan maju tiga dasarian hingga mundur satu dasarian dibandingkan dengan normalnya.
Prakiraan sifat musim hujannya di wilayah Sulawesi Utara mengalami sebagian besar pada normalnya.
Hanya pada ZOM 497 yang mengalami sifat musim hujan atas normal. Sementara puncak Musim Hujan 2022-2023 di Sulawesi Utara diprediksi akan terjadi pada bulan November 2022 sampai Maret 2023.
Untuk Kota Manado dan sekitarnya puncak musim hujan di prediksi terjadi pada bulan Januari 2023.
Untuk menghadapi kondisi puncak musim hujan perlu di waspadai wilayah yang rentan terhadap bencana yang di
timbulkan oleh curah hujan yang tinggi antara lain bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, banjir dan tanah longsor.
Hidrometeorologi adalah cabang ilmu dari meteorologi yang memelajari siklus air, curah hujan, dan berkaitan dengan iklim dan cuaca.
Dengan kata lain, hidrometeorologi mencakup fenomena yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), dan lautan (oseanografi).
(Ain)