MINSEL Kabarpost.oom – Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar, SH, didampingi istri tercintanya ketua TP-PKK Minsel Elsye W. Sumual yang juga sebagai ketua panitia pelaksana kegiatan ini, bersama dengan Wabup Minsel Pdt Petra Yani Rembang, MTh dan istri tercintanya sekretaris TP-PKK Minsel Ny. Rembang Juliawati, Jumat (02/12) menghadiri Ibadah perayaan menyambut Natal Yesus Kristus Komisi Pelayanan Kategorial (Kompelka) Wanita Kaum Ibu (W/KI) Sinode GMIM Tahun 2022.
Kegiatan yang dipusatkan di wilayah Amurang Tiga ini, digelar di Gedung Waleta Kantor Bupati Minsel. Ibadah perayaan yang dilayani oleh hamba Tuhan Pdt Vanny Arina Suoth, MTh Ketua Kerukunan Keluarga Pendeta dan Guru Agama Sinode GMIM mengugah hati pimpinan daerah kabupaten Minahasa Selatan.
Tak heran dalam sambutannya, FDW sapaan akrab Bupati Minsel ini, mengutip beberapa pokok renungan yang disampaikan oleh istri tercinta Ketua BPMS GMIM DR. Hein Arina. “Dari dasar refleksi yang disampaikan oleh ibu Pendeta tadi, saya sangat tertarik agar para hamba Tuhan yang ada di Kompelka WKI GMIM, untuk menjaga keseimbangan dalam melayani. seorang Ibu harus baku’ bar’bage waktu dalam melayani. Jangan hanya bingung dengan satu tugas pelayanan contoh seperti ini. Kong itu suami, torang so’ kase tinggal urus diri sandiri. Karna melayani suami juga adalah pelayanan,” gurau FDW yang disambut tepuk tangan.
Wongkar yang dikenal akrab sebagai ketua Kompelka P/KB Wilayah Amurang II ini menyampaikan kondisi Kabupaten Minsel saat ini. “Saya perlu sampaikan dalam ibadah ini tentang kondisi Minsel. Di daerah kit aini memiliki masalah yang paling dominan yaitu perceraian dan perkawinan dini. Ini terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Jujur saya kaget mendengar masalah ini. Masalah perkawinan dini, mohon maaf biasanya perempuan sudah hamil. Nah, ini berdampak langsung pada perempuan jika perkawinan itu di tolak. Misalnya perempuan itu mengalami keguguran karena stress, ucap FDW.
Masalah ini lanjut FDW pasti berdampak pada bayi yang akan dilahirkan. Bisa saja, bayi yang lahir itu stunting. Nah jika masalah ini terjadi maka pemerintah harus ekstra keras untuk mengatasi stunting ini,” urai Wongkar yang akrab dikenal sebagai sekretaris DPD PDI-P Provinsi Sulut.
Begitu juga dengan masalah yang lain tambah FDW. Seperti masalah perceraian. “Sekali lagi, saya kaget kalau kasus ini sangat tinggi di Minsel dan sudah banyak masuk di pengadilan. Dan ini harus menjadi perhatian bagi para ibu-ibu khususnya Komisi W/KI, agar kita bisa menjaga dan merawat anak-anak kita dengan baik agar terhidar dari masalah yang sudah saya sebutkan tadi,” tegasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekjen Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) RI Heemlyvaartie D. Danes yang sempat memberi sambutan singkat dan membagikan buku saku bagi Bupati dan Wakil Bupati serta para WKI terkait dengan Komnas Perempuan. Selanjutnya Komisi WKI Sinode menyerahkan hadiah-hadiah dalam perlombaan yang digelar oleh Komisi WKI Sinode.
(Fanly)