MANADO Kabarpost.com – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar kembali terjadi kelangkaan di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Manado dan sekitarnya. Dari pantauan Media Kabarpost.com terjadi antrian panjang kendaraan disejumlah SPBU yang ada di ibukota Provinsi Sulut seakan menjadi masalah klasik yang belum ada solusinya.
Menanggapi masalah tersebut, Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, David A Kambey, S.Pi, ikut angkat bicara soal kelangkaan BBM jenis solar yang terjadi di Kota Manado.
(Kabag Ekonomi Pemkot Manado, David Kambey)
“Kelangkaan BBM Solar ini disebabkan karena kebutuhan masyarakat itu tidak sebanding dengan kuota yang tersedia, yang disediakan oleh pemerintah,” kata Kambey, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (23/3/22).
Lebih lanjut Kambey mengatakan, tak menutup kemungkinan masalah kelangkaan juga disebabkan perbedaan harga antara solar subsidi dengan non subsidi. Selain itu, Kambey menyebut, untuk perbandingan sekarang solar subsidi Rp.5.150, sedangkan solar industri berkisar diantara Rp. 15.600.
“Ini juga bisa disebabkan karena disparitas harga yang terlalu jauh antara solar subsidi dan solar industri. Ada perbandingan harga yang terlalu jauh. Itu jadi permasalahan yang harus kita selesaikan bersama,” ungkap Kambey.
Kambey menambahkan, sebagai langkah antisipasi Pemkot telah mengusulkan penambahan kuota bahkan terus meningkatkan pengawasan di lapangan.
“Kita mengusulkan kepada BPH Migas untuk penambahan Kuota di tahun 2022, minimal sama dengan realisasi penggunaan solar subsidi di tahun 2021. Kami juga selalu berkoordinasi dengan Pertamina dan SPBU untuk mencegah terjadi penyalahgunaan bahan bakar khususnya solar bersubsidi,” pungkas Kambey.
(Reza)