MANADO Kabarpost.com – Untuk Kasus Demam Berdarah (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Paniki Bawah setiap tahunnya merupakan wilayah yang cukup tinggi kasusnya di Kota Manado. Hal ini dikatakan Kepala Puskesmas (Kapus) Paniki Bawah, Debra Rumengan, Selasa (1/3/2022).
“Untuk kasus DBD di wilayah kami, memang setiap tahunya paling tinggi selain Malalayang di Kota Manado. Dimana, pada tahun lalu, di bulan Desember kasus DBD cukup tinggi dan memasuki awal tahun pada bulan Januari, ada tujuh kasus DBD. Untuk bulan Februari kasusnya mulai menurun. Dan kasus terakhir adalah pada Minggu yang lalu, satu kasus,” kata dr Debra kepada Kabarpost.com di ruang kerjanya.
dr Debra mengatakan, untuk kasus DBD di Paniki Bawah pihaknya langsung menindak lanjuti dengan melakukan penelitian Epidemiologi.
“Selain melakukan penelitian, kami juga bersama dengan kepala lingkungan serta masyarakat setempat yang terjadi kasus DBD untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan juga melakukan Fogging,” ujar dr Debra.
Dirinya juga menambahkan, khususnya di sekolah-sekolah yang di wilayah kerja Puskes Paniki Bawah. Usai melakukan vaksinasi, pihaknya bekerja sama dengan para guru-guru melakukan PSN.
“Jadi selain melakukan Fogging, kami juga bekerja sama dengan para guru, bersama tim satgas Puskes Paniki Bawah serta para Lurah dan Ketua lingkungan bersama-sama melakukan PSN disekolah maupun di lingkungan dengan melaksanakan kerja bakti, di setiap minggunya,” pungkas dr Debra seraya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga dan memperhatikan lingkungan dan selalu melakukan PSN dilingkungan masing-masing.
(Reza)