BOLMONG Kabarpost.com – Sangadi Definitive Desa Tiberias Kecamatan Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yakni Abner Patras (AP) angkat bicara terkait pemberitaan yang dilansir disalah satu media online menyatakan dirinya diduga melakukan Makar (Menggulingkan kekuasaan yang sah) Sabtu (29/07/2023).
Kepada media minggu (30/07/2023) Sangadi AP menyatakan bahwa tidak menyalahkan siapa pun yang menyatakan dirinya diduga melakukan Makar, untuk urusan media dirinya menjelaskan itu sudah menjadi tugas wartawan untuk mencari sumber yang akan diberitakan, dan dari pernyataan narasumber pun, dirinya tak merasa keberatan, marah atau pun risih, sebab menurutnya dalam kode etik masih status dugaan. Tetapi sebagai warga negara yang baik, ia mengatakan jika dirinya juga punya Hak untuk menjawab tentang narasi yang sudah di tayangkan.
AP mengatakan sambil bertanda tanya jika kekuasaan yang sah itu sebenarnya Definitive atau Pelaksana Tugas, kemudian untuk cuitannya dimedsos tentang mengambil alih kekuasaan secara De Facto itu dibenarkannya, ia melakukan hal itu untuk menjawab permintaan serta keresahan masyarakat yang ada didesa Tiberias.
” untuk menghindari konflik secara Horisontal dengan adanya desakan masyarakat, maka saya lakukan hal itu kalaupun saya membuat statement dicuitan FB untuk ambil alih secara De Facto itu benar, bahkan secara De Jure saya masih sah kepala Desa Definitive dan di SK kan oleh Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow saat Pelantikan yang ditetapkan tanggal 11 maret 2022 ” ujar AP sambil menggenggam SK ditangannya.
Dikatakannya jika SK tersebut belum ada keputusan yang berkekuatan Hukum tetap bahwa dirinya diberhentikan atau dibekukan sebagai sangadi Definitve.
” Tidak ada SK pemberhentian atau pembekuan kepada saya sebagai sangadi dan saya lakukan adalah perintah pengadilan untuk segera memulihkan Harkat dan martabat saya karena tidak terbukti bersalah, trus dugaan makarnya dimana ? ” Jawabnya sambil bertanya.
Kemudian awak media ini mengkonfirmasi tentang pemberitaan dimedia yang sama, soal demo sekelompok warga yang diduga adalah aksi pesanan. Terkait berita itu juga Sangadi AP memberikan pernyataan bila mana itu atas kehendak masyarakat Tiberias, tidak ada indikasi dari pihak manapun semua berdasarkan kemauan masyarakat.
” Jika dikatakan Aksi Demo tersebut adalah Dugaan Aksi pesanan apalagi menyatakan aksi itu berbau Provokatif saya rasa itu sangat keliru, sebab saya sendiri juga didemo masyarakat, bahkan Masyarakat mengatakan jika saya tidak ambil sikap Kediaman saya akan dilempar dengan batu dan batu itu akan ditulis nama mereka ” ujar AP
Kemudian AP juga menjawab bahwa demo tersebut bukan karna tak mewakili masyarakat keseluruhan, ia mengatakan jika surat pemberitahuan aksi damai yang dilayangkan oleh ketua DPD Sulut Bakornas yakni Noldi Poluakan selaku koordinator aksi damai tersebut,
Saat dikonfirmasi kepada ketua DPD Sulut Bakornas membenarkan bahwa peserta aksi damai berjumlah 500 orang dalam surat pemberitahuan yang dilayangkan kepada pihak Polres Bolmong.
” Sebelum aksi Damai yang kami jadwalkan, kami telah melayangkan surat pemberitahuan dipolres bolmong dengan kapasitas massa yang kami cantumkan berjumlah 500 orang, namun saya ditelpon oleh Kasat intel Polres Bolmong bahwa kalau bisa dikurangi 15 atau 10 orang sebagai perwakilan saja, tak cukup dengan itu kasat intel juga mendatangi massa yang akan melakukan aksi dengan maksud dan tujuan yang sama, tetapi karena keinginan masyarakat lainnya tak bisa kami bendung maka yang melakukan aksi sekitar 90-an warga ” pungkas Noldi.
Sementara itu awak media ini mencoba menghubungi Kasat Intel Polres Bolmong untuk dikonfirmasi namun upaya untuk menghubungi lewat via telpon WA dan Chat pribadi belum direspon.
(Mike/Jul)
