BOLSEL Kabarpost.com – Terkait Video yang Viral dimedia sosial yang terjadi didesa Milangoda’a Utara Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) perihal cekcok adu mulut antara Kepala Desa/Sangadi dengan Kader Posyandu Desa Milangoda’a, yang telah menjadi perhatian publik terutama masyarakat Bolsel.
Dengan beredarnya Video tersebut, Sangadi Desa Milangoda’a yakni Roni Adjim (RA) angkat bicarakepada media, serta menjelaskan kronologis kejadian yang sebenarnya. Ia mengatakan dalam video itu memang benar telah terjadi percekcokan adu mulut.
” saya tidak menyangkal dalam isi video itu, tetapi publik juga harus tau, bila mana adu mulut itu terjadi ada penyebabnya ” ujar Roni
Berawal dari permasalahan penyaluran bantuan yang dibelanjakan lewat dana stunting, ia dan istrinya sengaja di undang untuk hadir dalam penyaluran bantuan.
” silahkan kalian salurkan bantuan itu, sebab kalian yang berperan disitu sebagai kader, tetapi mereka memaksa saya dan istri saya untuk tetap hadir di kantor Desa ” jawabnya.
Dalam konteks ini Sangadi menduga bahwa semacam ada setingan untuk dijebak dan divideo sebab sebelumnya para kader tak perlu menunggu sangadi karena itu adalah tugas dari mereka.
” Setibanya ditempat penyaluran bantuan saya langsung dijemput dan dibentak dengan nada tinggi oleh salah satu masyarakat yang bernama ibu Yulan Lihawa, kemudian teriak-teriak dan mengatakan “sangadi korupsi, sangadi makan duit haram” dengan ucapan itulah saya sebagai pemimpin tidak terima dengan tudingan seperti itu ditengah-tengah masyarakat” ucap sangadi membela diri.
Sangadi juga menjelaskan bilamana mereka menuntut kepadanya bahwa yang dibelanjakan itu tidak layak dan meminta kepadanya untuk terbuka mengenai dana yang dibelanjakan, namun ia sebagai kuasa pengguna anggaran membantah
“Saya sudah belanjakan sesuai dengan anggaran, mulai dari makanan bergizi, susu dan sebagainya, namun yang saya heran ini ibu Yulan meminta kepada saya untuk terbuka semua anggaran padahal memang anggaran belanjanya sudah sesuai penyediaannya, makanya saya heran, dari Pihak Dinaspun tidak menuntut anggaran yang digunakan, yang jelas saya sudah membelanjakan sesuai dengan RAB yang ada dan itu ada Laporan pertanggung jawabannya” tandasnya
Kemudian awak media juga menanyakan soal isu pemberhentian jabatan kader kepada oknum atas nama Rinti Saripi paska kejadian tersebut, ia membenarkakan juga, sebab ia sebagai bawahan yang diangkat oleh sangadi kemudian menuding-nuding dengan cara tidak sopan
“Iya itu benar, saya sudah melakukan pemberhentian kepada oknum tersebut, sebab yang mengangkat kader itu adalah sangadi dan sangadi juga yang memberikan SK, jika sudah tidak loyal kepada Pimpinan maka saya menggunakan hak Prerogative saya, apalagi soal kejadian itu sepertinya ada setingan, saya dengan istri saya sengaja di Undang untuk hadir, padahal tujuannya hanya untuk membuat kegaduan dan mempermalukan dengan merekam lewat video lalu diviralkan” pungkasnya.
Diakhir wawancaranya sangadi Roni Adjim mengatakan paska kejadian itu pihak dari kepolisian langsung mengamankan dan tidak terjadi apa-apa.
Hingga berita ini tayang Awak media ini melakukan upaya untuk mengkonfirmasi kepada Oknum mantan kader Posyandu yakni ibu Rinti Saripi, namun upaya itu belum sempat terhubung.
(Mike/Jul Manggopa)